Category: Tips dan Trik


At Tauhid edisi VI/02

Oleh: Yulian Purnama

Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Sebagaimana perkataan seorang penyair:

الله يغضب إن تركت سؤاله وبني آدم حين يسأل يغضب

Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah

Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya di kertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’alaberfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb…

 

Berdoa Di Waktu Yang Tepat

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:

 

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir

Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون

Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. RasulullahShallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallamdiberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

2. Ketika berbuka puasa

Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه

Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)

Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabdaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani diShahih At Tirmidzi)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitudoa berbuka puasa. Sebagaimana hadits

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)

Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:

اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين

adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits manapun. Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.

Oleh karena itu, doa dengan lafazh ini dihukumi sama seperti ucapan orang biasa seperti saya dan anda. Sama kedudukannya seperti kita berdoa dengan kata-kata sendiri. Sehingga doa ini tidak boleh dipopulerkan apalagi dipatenkan sebagai doa berbuka puasa.

Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut, semisal:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim”. Ibnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Futuhat Ar Rabbaniyyah(4/341): “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga di-dhaif-kan oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’(4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits dhaif atau munkar.

3. Ketika malam lailatul qadar

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan olehUmmul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني

 

“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني

Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku‘”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

4. Ketika adzan berkumandang

Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)

5. Di antara adzan dan iqamah

Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة

Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

Dengan demikian jelaslah bahwa amalan yang dianjurkan antara adzan dan iqamah adalah berdoa, bukanshalawatan, atau membaca murattal dengan suara keras, misalnya dengan menggunakan mikrofon. Selain tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, amalan-amalan tersebut dapat mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

لا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة

Ketahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qur’an,’ atau beliau berkata, ‘Dalam shalat’,” (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).

Selain itu, orang yang shalawatan atau membaca Al Qur’an dengan suara keras di waktu jeda ini, telah meninggalkan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yaitu berdoa. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk memohon kepada Allah segala sesuatu yang ia inginkan. Sungguh merugi jika ia melewatkannya.

6. Ketika sedang sujud dalam shalat

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا

Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)

7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات

Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Di akhir malam dan di akhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib. Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullahberkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena AllahTa’ala berfirman:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ

Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah” (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).

Namun sungguh disayangkan kebanyakan kaum muslimin merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib yang sebenarnya tidak disyariatkan, kemudian justru meninggalkan waktu-waktu mustajab yang disyariatkan yaitu diantara adzan dan iqamah, ketika adzan, ketika sujud dan sebelum salam.

 

8. Di hari Jum’at

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu HurairahRadhiallahu’anhu)

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat. Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:

هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة

Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).

Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.

Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر

Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin AbdillahRadhiallahu’anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud). Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.

Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.

Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.

9. Ketika turun hujan

Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada AllahTa’ala:

ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر

Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar

Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar di hari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة

Nabi shallallahu ‘alahi Wasallam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”

Dalam riwayat lain:

فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر

Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)

11. Ketika Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خير الدعاء دعاء يوم عرفة

Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)

12. Ketika Perang Berkecamuk

Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah Ta’ala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)

13. Ketika Meminum Air Zam-zam

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ماء زمزم لما شرب له

Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)

Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita. Amiin Ya Mujiibas Sa’iliin. [Yulian Purnama]

sumber:

TIPS DAN TRIK MENGGAET SPONSORSHIP PART 2

(Menjemput Rizki Dari SANG Pemberi Rizki)

Assalamuaikum wr. Wb.

Teman2 panitia sehati 5 feat temilreg 2012.^_^.

Di pesan kali ini sy tidak akan membahas tentang virus merah jambu lagi.hehehe

Saya akan lebih banyak membahas tentang tips dan trik menggaet sponsor part 2. Bagi yang sudah baca tulisan saya yang ada di https://kseirsundip.wordpress.com/2011/08/19/tips-dan-trik-menggaet-sponsorship/ (numpang promosi blog pribadi ya.hehehe). Di situ saya lebih banyak membahas dari segi ikhtiar untuk mendekati dan meyakinkan orang / lembaga yang memiliki potensi untuk memberikan sponsor baik dalam bentuk uang, makanan, produk, dll. Namun coba kita renungkan bersama apakah mereka (calon sponsor) bisa “memiliki” harta yang melimpah karena usaha mereka semata ??? jawabannya tidak. Karena ada peran dari Dzat yang Maha Memberi Rizki yaitu Allah SWT. Sejatinya harta yang dimiliki calon sponsor hanyalah titipan Allah SWT. Mereka hanya diberi hak untuk mengelola tapi pemilik rizki yang sebenarnya adalah ALLAH SWT.

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan menyempitkan (siapa yang dikehendakiNya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”. Surah Saba’ : ayat 39

Nah…oleh karena itu, dalam tulisan ini saya beri sub judul “Menjemput Rizki dari SANG Pemberi Rizki”.

Setiap ikhtiar yang dilakukan oleh manusia tentunya harus dibarengi dengan do’a. Sebenarnya berdoa untuk mendapatkan hal yang bersifat duniawi itu sah – sah saja asalkan hal-hal  bersifat duniawi yang kita harapkan tersbut nantinya kita gunakan sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nah, supaya do’a yang kita panjatkan bisa di ijabah maka ada baiknya kita perhatikan beberapa hal berikut:

  1. Berdoa di waktu yang mustajab

Baca di http://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/berdoa-di-waktu-waktu-mustajab

  1. Mensucikan diri

Dosa-dosa yang kita lakukan bisa menjadi penghalang antara kita dengan allah termasuk menghambat terkabulnya do’a. untuk detailnya Baca di http://yanwibisono.wordpress.com/2008/04/23/kesucian-diri-kunci-ijabah-doa/

Tips selanjutnya adalah karena dalam menghadapi calon sponsor kita banyak berinteraksi lewat bahasa verbal maka ada baiknya kita mengamalkan do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Musa ketika memohon agar diberi kelancaran saat berbicara dengan Firaun. Doanya adalah sebagai berikut:

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28

Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku (Surah Thoha ayat 25-28)

 

Jika kita sudah melakukan usaha dan berdoa apakah itu sudah cukup???

Belum. Langkah selanjutnya adalah bertawakal kepada allah. Kita menyerahkan seluruh hasilnya kepada Allah (untuk penjelasan lebih detail baca di http://www.eramuslim.com/syariah/tafsir-hadits/makna-tawakal.htm). Cuma yang terkadang jadi masalah apabila ikhtiar kita tidak menghasilkan seperti apa yang kita harapkan. Kekecewaan tersebut sebenarnya bisa kita cegah dan tanggulangi karena dalam konteksnya kita berdoa ada 3 kemungkinan hasil dari doa yang kita panjatkan:

  1. Doa langsung dikabulkan
  2. Doanya ditunda untuk dikabulkan
  3. Allah tidak mengabulkan doa kita

Untuk hasil yang ketiga inilah yang rasanya berat untuk diterima tapi coba kita renungkan ayat berikut ini:

” Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu , padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” [Surah al-Baqarah , ayat 216.]

 

Dari ayat tersebut bisa kita tarik pesan bahwa Allah selalu memberi yang terbaik bagi hamba2NYA. (terbaik menurut Allah bukan menurut pendapat pribadi kita karena terkadang akal manusia tidak bisa langsung dapat memahami hikmah dari peristiwa yang sudah allah gariskan). Perlu kita ingat juga bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan ikhtiar yang sudah dilakukan oleh hambaNYA asalakan ikhtiar yang kita lakukan adalah ikhtiar yang benar menurut allah / tidak melanggar nilai-nilai islam, termasuk saat kita berinteraksi dengan lawan jenis. Singkat kata, dalam berikhtiar mencari sponsor, usaha yang kita lakukan jangan sampai ada yang melanggar nilai-nilai islam, dalam berdoa diusahakan dalam waktu yang mustajab, berusaha menghilangkan dosa-dosa yang bisa menghambat terkabulnya doa kita, dan terakhir adalah bertawakal kepada Allah. Semoga tulisan saya ini bisa semakin membantu teman2 dalam mendapatkan sponsor untuk kegiatan dakwah ksei (sehati 5 feat temilreg 2012). Mari bersama-sama kita usahakan agar tiap tetesan keringat yang tercucur dalam mempersiapkan acara ini bisa bernilai ibadah di mata allah SWT. Tetap semangat kawan2 karena ada balasan indah yang menanti kita kelak jika kita dapat selalu menjaga niat lurus kita karena Allah.

 “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Surah Muhammad ayat 7)

 

Wallahuallambissawab.

Salam Hangat dari Sterring Comitte

(Ismail Saleh)

Oleh: Seful Komar, SE 

            Adanya paradigma bahwasanya tujuan kuliah semata-mata untuk mencari pekerjaan yang layak, adalah suatu hal yang sudah menjadi pegangan kebanyakan mahasiswa. Namun sesungguhnya tidak sesederhana itu, hal yang ingin saya tekankan bahwa salah satu yang harus diperoleh setiap mahasiswa dalam kuliahnya adalah adanya perubahan pola fikir yang semakin baik bukan sekedar menjadi robot penghafal atau penghitung atau yang lainnya. Untuk mendapatkan hal tersebut memang bukanlah hal yang mudah, diperlukan sebuah keseimbangan dan konsistensi sebab bila keduanya tidak ada maka yang terjadi adalah munculnya generasi mahasiswa yang academic minded tapi kurang memiliki sense of belonging, sense of crisis, sense of humanity, atau hanya menjadi follower saja bukan menjadi problem solver di masyarakat karena terlalu text book, sebaliknya ada juga mahasiswa yang super sibuk dan super aktif di kegiatan kemahasiswaan sehingga lupa akan tugas utamanya yaitu belajar, yang tentunya menghasilkan pola belajar SKS (Sistem Kebut Semalam)  yang sebenarnya dari situlah akan menghasilkan generasi instant yang jago ngomong tapi lemah dalam teori.

Nah pastinya Anda semua ingin mendapatkan keseimbangan yang konsisten tentu? Awalnya mustahil mengaplikasikan hal tersebut, tapi sebenarnya hal itu bukanlah mustahil. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapainya. Pertama, buatlah visi & misi serta tujuan kuliah Anda secara jelas, spesifik dan tegas. Inilah biasanya kelemahan utama mahasiswa dalam menempuh studinya sehingga terkesan asal mengalir saja. Kedua, berusaha mencari hal-hal yang tidak didapatkan di bangku kuliah atau biasanya soft skill sebagai pelengkap dan penunjang hard skill saudara (kemampuan akademik). Hal ini sebenarnya sangat penting untuk menumbuhkan kepekaan sosial, sense of humanity, sense of belonging atau sense yang lainya. Ketiga, Pilihlah Organisasi yang bermutu yang nantinya akan memberi kontribusi maksimal. Untuk yang satu ini memang banyak pilihanya tapi setidaknya ada beberapa organisasi yang menurut saya cukup qualified dan cukup memenuhi unsur “gizi” yang lengkap sebagai bekal setelah lulus nanti, yaitu KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam). Tiga hal yang Insyaallah Anda akan dapatkan bila bersungguh-sungguh bergabung di dalamnya antara lain peningkatan IQ (Kecerdasan Intelegensi) melalui aktivitas kajian-kajian baik ekonomi Islam maupun konvensional dan penelitian yang seabreg, maka tidak jarang Anda akan banyak menemukan para cumlauder (baca: mahasiswa yang ber IPK lebih dari 3,51), selanjutnya Anda akan mendapatkan peningkatan EQ (Kecerdasan Emosional) melalui training-trainingnya, juga semua event yang ada di KSEI memiliki mutu yang baik sehingga mampu menjadikan setiap individu yang terlibat di dalamnya memperoleh benefit yang maksimal seperti kemampuan leadership, komunikasi, kepekaan sosial dll, dan yang ketiga adalah meningkatnya SQ (Kecerdasan Spiritual), hal ini akan Anda dapatkan karena KSEI merupakan organisasi dakwah yang bergerak di bidang Ekonomi Islam sehingga organisasi ini memiliki kondisi religiusitas yang tinggi. Tips Keempat adalah usahakan konsisten untuk berkiprah dalam organisasi, tidak setengah-setengah sehingga Anda akan mendapatkan hasilnya kelak secara penuh pula. Setidaknya hal ini sudah saya rasakan. So Aktivitas Tanpa Batas, IPK Menembus Batas, bukan menjadi impian belaka.  Demikian tips dari saya semoga bermanfaat. Wallahualam bishowab.

(Penulis; Seful Komar, SE; adalah  Mantan  Presiden  KSEI  2004 – 2005, Lulusan Terbaik Jurusan Akuntansi  FE Undip 2005)

Oleh : Indah Puspita Sari, SE

 

Bagi mahasiswa baru, semester pertama merupakan semester ”adaptasi” dari masa SMA ke kampus. Banyak sekali perbedaan yang akan kita jumpai ketika memasuki gerbang kuliah. Mulai dari lingkungan, jam kuliah, cara belajar, prosedur perkuliahan, dll yang kesemuanya itu mengajarkan kemandirian bagi kita. Ketika kuliah, kita dianggap cukup dewasa untuk dapat mengambil keputusan sendiri mengenai masa depan kuliah kita. Dalam hal ini motivasi pribadi adalah satu-satunya faktor penentu keberhasilan kuliah kita. Yang pertama harus kita pahami adalah ”apa tujuan kita kuliah”.

Pasti semua mahasiswa ingin sukses dalam kuliah. Bagaimana caranya? Kembangkanlah kemampuan diri kita yang meliputi:

–          Hard Skill – Kita Sukses dalam belajar ( IP kita bagus ).

–          Aktif di kampus ( ikut organisasi ) – melatih Soft Skill kita.

HARD SKILL- Sukses dalam belajar

Untuk bisa sukses dalam belajar, kita harus tahu cara kita belajar (Exploring your own learning style ). Masing-masing orang mempunyai learning style yang berbeda-beda. Nah kita harus bisa menemukan cara belajar terbaik untuk diri kita sendiri. Terkadang ada yang suka belajar sendiri di kamar, ada yang suka belajar kelompok, ada yang baru paham kalau diajarin sama orang lain, dll.

Beberapa kiat belajar dalam kuliah:

  • Tentukan tempat-tempat yang pasti untuk belajar dengan nyaman.
  • Aktif di dalam kelas
  • Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas.  Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
  • Waktu belajar efektif (yang paling baik) 2-3 jam, istirahat sejenak lalu bisa belajar lagi.
  • Perbanyaklah buku-buku referensi jangan hanya berpatokan pada 1 buku saja, serta perbanyaklah mencari informasi tentang studi kasus.
  • Sedapat mungkin tentukan waktu yang pasti untuk belajar dan patuhi.
  • Ciptakan komunitas-komunitas yang dapat mendukung kuliah.
  • Kerahkan seluruh kemampuan, konsentrasi pada apa yang sedang kita pelajari
  • Singkirkan semua hal yang dapat menggangu, seperti radio dan televisi.
  • Pada saat belajar, berorientasilah pada hasil dalam arti mengerti, bukan pada nilai. Ini akan membantu kita untuk tidak terjebak pada pola belajar menghafal.
  • Persiapakan diri anda sebelum menghadapi perkuliahan kesokkannya, seperti apa saja yang akan dibahas keesokkannya .

Beberapa kendala belajar :

  • Tidak ada urutan prioritas mengenai apa yang harus dipelajari lebih dulu.
  • Berpindah pindah dari tugas yang satu ke tugas kuliah yang lain.
  • Sering menggunakan alasan halangan yang kecil untuk kemudian melalaikan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk belajar.
  • Belajar dengan cara marathon / SKS (Sistem Kebut Semalam).
  • Belajar di atas tempat tidur.
  • Belajar terlalu banyak materi sekaligus.
  • Belajar terlalu lama hingga langsung dalam waktu 4 jam lebih sekaligus.
  • Belajar di tempat yang sangat gaduh/ramai.
  • Belajar di tempat dekat televisi, telepon, jendela atau tempat lainnya yang mudah membuyarkan konsentrasi.
  • Kebiasaan suka menunda pekerjaan.

Namun semua kiat-kiat di atas menjadi tidak berarti jika tidak ada tekad kuat yang muncul dari motivasi pribadi. Kiat hanya dapat membantu kita untuk mencoba cara, namun yang menjadi penentu keberhasilan belajar adalah kita sendiri.

Sistem Belajar “Murder”

Ada salah satu tip dalam mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien.
Sistem belajar ini dikenal dengan “MURDER”, yang terdiri dari

Mood * Understand * Recall * Digest * Expand * Review

Mood – Suasana Hati:
Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadi kita.

Understand – Pemahaman:
Tandai informasi bahan pelajaran yang TIDAK kita mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.

Recall – Ulang:
Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang kita buat SENDIRI.

Digest – Telaah:
Kembalilah pada unit yang tidak kita mengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang ada.  Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya, atau diskusikan dengan teman atau dosen.

Expand – Kembangkan:
Pada langkah ini, tanyakan tiga persoalan berikut terhadap materi yang telah kita pelajari:

Andaikan saya bertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan atau kritik apa yang hendak saya ajukan?

  • Bagaimana saya bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal yang saya sukai?
  • Bagaimana saya bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami?

Review – Pelajari Kembali:
Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari.  Ingatlah strategi yang telah membantu kita mengerti dan/atau mengingat informasi.  Jadi, terapkan strategi tersebut untuk cara belajar kita berikutnya.

Jangan lupa setelah kita berhasil dalam mempelajari sesuatu ilmu/materi kuliah, ajarkan ke orang lain, bantu teman-teman kita yang belum paham atau kita bisa mengajarkannya ke adik2 angkatan kita. Karena dengan mengajarkan ilmu tersebut ke orang lain, kita akan menjadi lebih paham dari sebelumnya dan akan sangat membantu ingatan kita ketika kita ujian komprehensif lho. Buktikan aja…Jadi berlomba-lombalah dalam mengajarkan ilmu ke orang lain. Insya Allah dengan disertai niat yang ikhlas, maka IP kita akan bagus dengan sendirinya dan IP 4 bukan hal yang mustahil untuk kita dapatkan.

SOFT SKILL – Ikut organisasi, kenapa tidak???

Di kampus kita bisa melatih Hard Skill dan Soft Skill kita. Hard skill bisa kita dapatkan di bangku kuliah. Namun bagaimana dengan soft skill? Soft skill adalah kemampuan yang tidak kita dapatkan di bangku kuliah misalnya kemampuan memimpin, kemampuan mengorganisasi/me-manage sesuatu, kemampuan berbicara, dll. Jadi kita jangan hanya bisa menjadi mahasiswa yang study oriented saja tapi juga bisa aktif melatih kemampuan kita yang lain. Bingung milih organisasi??? Dalam memilih organisasi, kita harus memperhatikan :

–          Yang sesuai dengan minat dan bakat kita

–          Yang bisa mengembangkan potensi yang kita miliki.

–          Yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Dengan ikut berorganisasi, akan menjadikan kita lebih dewasa, kita akan banyak belajar bagaimana bekerjasama dengan orang lain, belajar mengatasi masalah, belajar berbagi, dan lain-lain. Jangan takut kalau nilai akademik kita akan jelek kalau ikut organisasi, justru IP saya 4 ketika saya aktif dalam organisasi, tentunya dengan ketekunan dan perjuangan ekstra. Saya bisa, kenapa yang lain tidak ????

Lakukanlah yang terbaik yang kita bisa, always do our best. Setelah kita berusaha semaksimal mungkin, kita serahkan hasilnya pada Allah. Kita mau IP berapapun, tergantung dari tekad dan semangat kita sendiri. Kita harus tanamkan pada diri kita sendiri, ”saya pasti bisaa!!!”  ”saya pasti bisaa!!!”  ”saya pasti bisaa!!!”

Ingat :

Tahun yang sukses berasal dari bulan-bulan yang sukses…

Bulan yang sukses berasal dari minggu-minggu yang sukses….

Minggu yang sukses berasal dari hari-hari yang sukses….

Hari yang sukses berasal dari jam-jam yang sukses….

Jam yang sukses berasal dari menit-menit yang sukses….

Dan menit yang sukses berasal dari detik-detik yang sukses….

Jadi mulailah dari sekarang dan jangan menunda lagi untuk selalu melakukan yang terbaik..saya pasti bisa!!!

(Penulis; Indah Puspita Sari, SE; adalah Mantan Pengurus KSEI, Wisudawan Terbaik Fakultas Ekonomi Undip 2006)

Dana merupakan salah satu factor “kendala” yang sering dirasakan oleh organisasi kemahasiswaan dalam menyelenggarakan acara, khususnya untuk acara-acara yang berskala besar. Untuk mendapatkan dana tersebut, salah satu sumber yang umum dipakai adalah dengan mencari sponsorship kegiatan. Namun tidak semua organisasi kemahasiswaan memiliki system pelatihan yang benar-benar menyiapkan individu didalamnya agar dapat menggaet sponsorship sesuai dengan target yang diharapkan. Oleh karena itu, pada tulisan kali ini penulis akan berbagi mengenai “Tips dan Trik Menggaet Sponsorship”. Tulisan ini penulis buat berdasarkan pengalaman pribadi selama aktif kurang lebih 2 tahun di KSEI Mizan FE Undip, berdasar pengalaman kawan-kawan saya yang aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan UNDIP, dan berdasar beberapa cara marketing pegawai di salah satu bank ternama di indonesia.

Siapa saja yang tidak melakukan perencanaan dengan baik maka sesungguhnya dia telah merencanakan sebuah kegagalan. Hal tersebut juga berlaku ketika kita akan memasarkan “produk (kegiatan yang kita adakan)” kepada para calon sponsor. Adapun beberapa perencanaan yang harus kita siapkan sebelum berinteraksi dengan calon sponsor adalah sebagai berikut:

1.      Membuat Daftar Calon Sponsor

Daftar ini dibagi menjadi 2 yaitu daftar calon sponsor yang kita sudah memiliki jaringan /link di dalamnya dan daftar calon sponsor yang tidak ada jaringan didalamnya. Jaringan bisa kita dapatkan dari saudara, teman, daftar alumni organisasi yang bersangkutan, maupun dari ikatan alumni fakultas atau universitas yang bersangkutan. Contohnya saja di FE Undip yang memiliki ikatan alumni (IKA FE UNDIP). Namun jika kita tidak memiliki jaringan ke calon sponsor maka kita cari data-data instansi baik itu lembaga pemerintahan, BUMN, BUMS, UMKM, dll yang berpotensi untuk menjadi sponsor. Data tersebut bisa kita dapatkan di internet, melalui teman, dll. Untuk mengetahui sponsor yang berpotensi untuk jadi sponsor adalah dengan mencari kecocokan karakteristik organisasi kita dengan pihak calon sponsor. Contohnya saja Lembaga Keuangan Syariah sangat berpotensi untuk menjadi sponsor kegiatan KSEI, Lembaga Investasi Pasar Uang dan Pasar Modal sangat berpotensi untuk menjadi sponsor kegiatan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Selain dari karakteristik organisasi, bisa juga di ketahui dari kecocokan karakteristik event yang di adakan dengan visi, misi, kegiatan CSR, dll dari pihak calon sponsor. Simpan baik-baik daftar calon sponsor tersebut agar membantu generasi penerus kita di organisasi kemahasiswaan untuk lebih mudah dalam menentukan calon sponsor di kegiatan yang akan datang.

Berikut ini adalah format table yang penulis sarankan:

 

Daftar Instansi Yang di Dalamnya Ada Link

NO NAMA LENGKAP ALAMAT TEMPAT TINGGAL NAMA INSTANSI ALAMAT INSTANSI NO. HP
           

 

Daftar Instansi Yang Belum Ada Link

NO NAMA INSTANSI ALAMAT KANTOR NO.TELEPON E-MAIL

(jika ada)

SITUS

(jika ada)

           

2.      Posisikan Diri Sama Dengan Calon Sponsor

Tanamkan dalam diri kita bahwa organisasi kemahasiswaan kita memiliki “produk” yang unggul dan bisa bermanfaat bagi calon sponsor apabila bersedia menjadi sponsor. Apabila akan berhadapan dengan BUMN, BUMS, UMKM maka yang ditawarkan adalah sebuah kerjasama. Saya sempat menjumpai beberapa kasus di mana pihak mahasiswa terkesan “mengemis” kepada calon sponsor. Hal ini dapat saya lihat diantaranya adalah dengan seringnya menggunakan kata “permohonan sponsorship” baik dalam surat menyurat atau saat berinteraksi dengan calon sponsor. Gantilah kata tersebut menjadi “penawaran kerjasama”. Coba bandingkan penggunaan kedua kata tersebut. Tujuannya sama – sama untuk mendapatkan sponsor namun cara penyampainannya berbeda. Namun apabila kita coba menggaet sponsor dari lembaga pemerintahan (pemkot, pemprov, dinas-dinas pemerintah, dll) maka bisa saja kita memakai kata “permohonan bantuan dana” atau “permohonan sponsorship” karena pada lembaga tersebut memang sudah ada alokasi dana untuk kegiatan social kemasyarakatan atau kesejahteraan masyarakat (kesra). Perlu menjadi catatan apabila mengajukan ke lembaga pemerintahan sebisa mungkin mencari jaringan di dalamnya karena sejauh pengamatan saya birokrasi disana terkadang dipersulit. Salah satu sebab dipersulitnya adalah karena tidak ada orang dalam yang bisa membantu kita. Walaupun begitu, pernah juga penulis menjumpai organisasi yang bisa mendapat dana dari instansi pemerintah meskipun tidak ada orang dalam yang membantu. Jadi, tidak menutup kemungkinan juga lembaga pemerintahan bersedia memberikan dana meskipun kita tidak ada orang dalam yang membantu.

3.      Membuat Proposal Kegiatan yang Menarik

Untuk uraian lebih detail dari hal ini dapat teman-teman baca pada artikel ada di blog saya dengan judul “Cara Membuat Proposal Sponsorship”.

4.      Mengenal Organisasi dan Produk Anda Dengan Baik

Tak kenal maka tak sayang. Jadi, kita harus menyiapkan suatu diskripsi singkat tentang organisasi kita agar calon sponsor mengetahuinya. Kuasai juga seluruh isi kegiatan yang akan kita adakan agar dapat lebih lancar saat presentasi ke calon sponsor. Selain itu, carilah juga kelebihan dari “produk” kita yang dapat mendatangkan manfaat bagi calon sponsor. Manfaat yang dimaksud disini tidak hanya dalam bentuk lakunya produk sponsor saat acara kita berlangsung (jangka pendek) tapi bisa juga mendapat manfaat yang sifatnya jangka panjang. Contohnya: dapat meningkatkan citra calon sponsor di mata konsumen, dapat melakukan promo produk, mendapatkan database pengurus atau peserta kegiatan untuk kemudian digunakan calon sponsor dalam mendukung kegiatan usahanya, dll.

5.      Mengenal Dengan Baik Calon Sponsor

Kita pelajari dulu profil calon sponsor baik itu dari visi, misi, produknya, kegiatan CSR nya, dll. Profil tersebut dapat kita dapatkan dengan mencari di internet,  melalui teman, dll. Carilah celah yang dapat menimbulkan kesamaan antara profil calon sponsor dengan karakteristik organisai atau kesamaan dengan karakteristik acara kita. Contoh: suatu bank syariah baru-baru ini meluncurkan produk gadai emas sementara tema kegiatan kita ada hubungannya dengan penggunaan emas juga, suatu instansi mempunyai program CSR untuk membantu pengembangan pendidikan di Indonesia sementara tema kegiatan kita ada hubugannya dengan pengembangan pendidikan di Indonesia.

6.      Penampilan

Kesan pertama yang akan di tangkap oleh calon sponsor ketika berinteraksi dengan kita adalah dari penampilan (cara berpakaian). Perhatikan cara berpakaian kita ketika berinteraksi dengan calon sponsor. Contohnya saja apabila berinteraksi dengan BUMN dan BUMS kita pakai pakaian yang formal seperti untuk laiki-laki: kemeja lengan panjang, celana bahan warna gelap, pakai sepatu vantovel, memakai parfum yang baunya tidak teralu menyengat, kemeja dimasukkan, rambut harus rapi jika perlu pakai minyak rambut, dll. Untuk perempuan: kemeja lengan panjang, rok panjang warna gelap, sepatu vantovel, kesesuaian warna kemeja dengan rok, dll. Contoh lagi ketika kita berinteraksi dengan pihak UMKM pakaian yang kita kenakan jangan terlalu formal yang penting rapi, menutup aurat, dan sopan. Jadi, pakaian yang kita kenakan menyesuaikan dengan karakteristik calon sponsor.

7.      Siapkan Mental

Kita harus mempersiapkan mental agar dapat berinteraksi secara baik dengan calon sponsor. Ada 2 hal yang umumnya menjadi masalah mental dari teman-teman di organisasi mahasiswa yaitu merasa cemas/nervous ketika akan/saat berinteraksi dengan calon sponsor, dan belum memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Untuk mengatasi rasa nervous saat berinteraksi bisa dilakukan dengan duduk bersebelahan dari lawan bicara, memandang kening lawan bicara apabila tidak berani menatap matanya, jangan panic ketika salah ngomong. Sedangkan untuk mengatasi kemampuan komunikasi yang belum baik bisa dengan menyiapkan presentasi yang menarik, gunakan skrip untuk latihan, berlatih percakapan dengan teman kita yang seolah-olah menjadi calon sponsor. Selain itu, bisa juga dengan bertanya pada teman-teman kita yang memiliki kemampuan komunikasi dan lobby dengan baik. Kunci dari pembangunan mental ini adalah dengan berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dan aspek praktek yang dilebihkan sedikit ketimbang pengarahan aspek teori. Jadi, optimalkan ikhtiar dan berdoa.

 

Setelah persiapan yang dilakukan sudah dirasa cukup, maka tahap selanjutnya adalah tahap eksekusi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1.      Marketing Call

Kita mulai menghubungi calon sponsor melalui media elektronik, bisa lewat e-mail, telepon, dll. Tujuan utama dari marketing call adalah membuat janji ketemu agar kita dapat mempresentasikan secara detail kegiatan yang akan ditawarkan dan meyerahkan proposal kegiatan. Pembuatan janji ini penting dilakukan agar calon sponsor tidak merasa terganggu dengan kedatangan kita karena mereka juga punya kesibukannya masing-masing.  Namun jika memang bisa bertemu dengan calon sponsor secara langsung tanpa janjian terlebih dahulu juga bisa. Perlu di ingat bahwa jangan sekali-kali menitipkan proposal ke satpam perusahaan karena hampir dapat dipastikan proposal kita tidak akan di tindaklajuti oleh calon sponsor karena mereka menganggap tidak ada upaya serius dari kita untuk menawarkan serta memberi penjelasan. Disamping jumlah proposal yang masuk bisa jadi sangat banyak.

Apabila kita sedang menghubungi perusahaan yang tidak ada link di dalamnya maka cobalah untuk minta tolong customer service disambungkan dengan pimpinan langsung karena pemegang keputusan utama adalah pimpinan. Namun jika tidak bisa, minimal ke bagian yang biasa mengurus masalah kerjasama perusahaan dengan pihak eksternal. Biasanya di BUMS maupun BUMN yang mengurus masalah tersebut adalah bagian marketing atau HRD (human resource development). Jelaskan saja secara singkat tentang program yang akan ditawarkan. Setelah itu, buat janji untuk bertemu guna memberikan penjelasan lebih detailnya.

2.      Datang dan Presentasi yang Menarik

Datanglah tepat waktu sesuai janji dengan calon sponsor. Saat pertama kali bertemu jangan langsung ke inti pembicaraan, namun bisa kita awali dengan basa-basi sebentar. Mungkin dengan memuji (memuji dengan tulus sesuai kenyataan, jangan dibuat-buat) / mengomentari benda-benda sekitar yang kita rasa sebagai kegemaran lawan bicara, dll. Basa-basi ini berguna untuk mancairkan suasana dan agar bisa lebih akrab (tidak kaku) ketika berbicara.

Apabila sarana yang ada disana tidak memungkinkan untuk menanyangkan slide presentasi yang telah kita siapkan maka kita beri penjelasan lewat proposal kegiatan. Bimbinglah lawan bicara agar dapat memahami isi proposal. Terangkan secara jelas dan gamblang mulai dari bagian awal sampai akhir. Panjang pendeknya penjelasan meyesuaikan dengan situasi serta kondisi lawan bicara dan tingkat pemahaman lawan bicara terhadap organisasi kita atau terhadap kegiatan kita. Selain itu, berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik agar kita dapat memberikan respon/tanggapan yang tepat.

3.      Sponsorship Tidak Hanya Dalam Bentuk Uang Tunai

Bentuk sponsorship yang diberikan tidak harus dalam bentuk uang tunai namun bisa juga dengan memberikan produk mereka secara cuma-cuma, memberikan diskon special atas produk mereka, meyediakan pembicara untuk acara kita, dll. Contohnya saja ketika menawarkan kepada pihak lembaga keuangan sebaiknya di giring ke pemberian uang tunai, ketika menawarkan ke media massa di giring ke pemuatan kegiatan kita, ketika menawarkan ke percetakan maka digiring untuk memberi diskon/menggratiskan biaya pencetakan, ketika menawarkan ke toko makanan digiring untuk memberi makanan pada acara kita, dll. Perlu di perhatikan bahwa kita harus menetapkan target terlebih dahulu dari tiap calon sponsor. Ketika calon sponsor menanyakan timbal balik apa yang kita harapkan dari mereka, maka kita bisa langsung menjawabnya dengan jelas dan tegas sesuai target awal kita. Namun jika calon sponsor merasa agak keberatan dengan timbal balik tersebut maka cobalah untuk bernegosiasi lebih lanjut agar timbal balik yang di dapat minimal bisa mendekati target.

4.      Konfirmasi Ulang

Usahakan untuk melakukan penawaran ke calon sponsor sekitar 1 sampai 2 bulan sebelum hari “H” karena calon sponsor pastinya membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan menjadi sponsor atau tidak. Setelah melakukan presentasi ke calon sponsor, sepakati kembali kapan pastinya waktu dan cara konfirmasi ulangnya. Apabila mereka bersedia jadi sponsor maka jangan lupa untuk menanyakan mekanisme penyerahan bantuan dari sponsor dan kalau perlu buat pernyataan tertulis kerjasama yang ditanda tangani kedua belah pihak untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Undanglah juga pihak sponsor dalam acara kita. Namun jika mereka ternyata tidak bersedia jadi sponsor maka jangan langsung merasa gagal total karena bisa jadi mereka menolak untuk saat ini dan ke depannya bisa saja menerima tawaran kerjasama dengan organisasi kita. Berikan tanggapan yang positif seperti “mungkin di lain kesempatan kita bisa bekerjasama”. Apapun hasil dari penawaran kita ke calon sponsor yakinilah bahwa semua pasti ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil. Waallahuallambissawab.

 

Selamat Mencoba dan Smoga Bermanfaat.^_^.

 

*) Penulis adalah Presiden KSEI Mizan FE UNDIP 2010-2011, Manajer Internal FoSSEI Jateng 2011-2012

Adakah tips untuk membuat proposal sponsor agar dapat menjadi tools yang tangguh untuk mendapatkan kontrak kerjasama dengan perusahaan ?

Penggalangan dana melalui donasi atau sponsorship sudah menjadi sebuah cara yang cukup digemari diantara lembaga dakwah. Karena memang usaha ini membutuhkan effort  sedikit dari segi waktu, tenaga, dan SDM. Hanya dengan bermodalkan proposal, lalu membuat list perusahaan, menghubungi dan membuat janji, lalu negosiasi dan ditandatanganilah kontrak kerjasama, lalu 1 pekan kemudian dana sponsor  sudah di rekening Anda . Anda pasti berkata “yusuf ini pasti bercanda, tidak semudah itu mencari dana dengan sponsorship”. Saya tidak mengatakan bahwa pendapat Anda benar, tapi saya akan mengatakan bahwa memang mencari dana dengan sponsor “semudah itu”. Dua kunci utama dalam mengaet sponsor adalah tools dan communication. Ya, alat yang digunakan dalam hal ini proposal dan perangkat pendukungnya, serta kemampuan komunikasi yakni meyakinkan diri dan pihak sponsor bahwa produk atau acara yang Anda ajukan adalah hal yang menguntungkan.

Pada bagian ini saya akan menjawab dan memaparkan dari segi tools saja, untuk kunci kedua atau komunikasi akan saya coba bahas pada kesempatan lain. Proposal, jika mendengar kata ini apa yang akan Anda pikirkan pertama kali ? kumpulan kertas, uang, kontrak, kegiatan, atau apa ? Anda boleh berpikir apapun tentang proposal, tapi saya mempunyai pandangan tersendiri mengenai proposal, dan saya harap Anda bisa mengikuti terlebih dahulu pola pikir saya. Proposal adalah media, penghubung antara satu pihak dengan pihak lain. inilah fungsi utama proposal, ialah yang akan mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan yang akan kita sampaikan kepada pihak sponsor. Jika salah mengemas media ini, maka akan berdampak kontraproduktif terhadap hasil yang diharapkan.

Coba bayangkan diri Anda seorang CEO atau Direktur Pemasaran dari sebuah perusahaan. Dimana Anda duduk di sebuah kursi empuk dalam ruangan khusus Anda. Didepan Anda ada meja kerja yang dilengkapi dengan komputer dan disisi lain ada tumpukan kertas yang bukan lain adalah tumpukan proposal pengajuan kerjasama yang perlu Anda pelajari dan diambil keputusan, mana yang akan ditindaklanjuti. Dalam kondisi ini, kira-kira proposal seperti apa yang akan Anda ambil dari puluhan proposal yang ada ? “proposal yang menarik”, “proposal yang unik”, dan “proposal yang tipis”. Tiga jawaban ini yang saya dapat dari beberapa kali diskusi dengan bagian pemasaran sebuah perusahaan.

Peran proposal adalah sampai pada perusahaan tertentu yang diajukan proposal oleh Anda merespon dan menindaklanjuti pengajuan Anda. Walau ada tahap ini belum ada kesepakatan yang dibuat, tapi yakinlah, ini adalah 50% dari langkah Anda mencapai sebuah kesepakatan kontrak kerjasama. Saya akan menyampaikan pandangan saya dalam dua bagian. Bagian pertama terkait isi proposal dan bagian kedua terkait pengemasan proposal.

Isi Proposal

Membuat proposal untuk sponsorship berbeda dengan proposal pada umumnya. Pada proposal biasa, kita menuliskan banyak hal dalam proposal tersebut. Disusun dengan rangkaian kata yang indah, dan menghasilkan proposal yang sangat tebal. Ini sangat bertentangan dengan kebutuhan pihak perusahaan yang lebih memilih proposal yang tipis dan to the point. Oleh karena itu isi dari proposal bisa dibatasi menjadi beberapa hal dengan tampilan isi yang disesuaikan.

Pendahulan

Berisikan dalil pendahuluan untuk mencitrakan bahwa proposal berasal dari lembaga dakwah. Lalu dilanjutkan dengan latar belakang kegiatan dan alasan yang mendasari mengapa kegiatan berlangsung. Serta sedikit profil lembaga Anda. Pada bagian ini maksimal terdiri dari 3 paragraf.

Tujuan

Berisikan tujuan mengapa sebuah kegiatan diadakan. Maksimal 1 paragraf.

General Information

Berisikan informasi umum yang perlu diketahui oleh pihak perusahaan terkait kegiatan yang diajukan. Terdiri dari tempat dan waktu kegiatan, sasaran kegiatan dan target peserta kegiatan.

Acara

Berisikan acara-acara yang akan ada dalam kegiatan yang diajukan. Sebagai contoh untuk kegiatan Try Out SPMB.

———————-Acara————————-

Super Try Out

Training

Games

Bazaar

Talkshow

Doorprize

Pengisi Acara

Menyebutkan siapa saja yang akan menjadi pengisi acara yang ada. Baik itu, MC, pemateri, narasumber, tokoh, artis atau mungkin pejabat publik.

Anggaran

Anggaran tidak perlu ditampilkan secara mendetail hingga  berapa jumlah selotip yang akan digunakan beserta harganya. Cukup tampilkan hal-hal umum saja yang sudah di akumulasikan. Sebagai contoh;

———-Anggaran———-

VENUE                    Rp. 30.000.000

PRODUKSI                          Rp. 20.000.000

KONSUMSI                         Rp.  5.000.000

PUBLIKASI                          Rp. 15.000.000

TRANSPORTASI                   Rp.  5.000.000

PERLENGKAPAN                 Rp. 10.000.000

ADMINISTRASI          Rp.  2.000.000

Total                                 Rp. 92.000.000

 

Kategori Sponsor

Kategori sponsor jangan ditampilkan dalam bentuk tulisan panjang dengan penjelasan yang berkepanjangan. Tampilkan dalam bentuk tabel yang mudah untuk dibaca dan dipahami. Berikut contohnya;

———–Kategori Sponsor———–

Kontrapertasi

Platinum

Gold

Silver

Bronze

Penyandingan nama sponsor dengan kegiatan

V

Baligo ( 5 buah )

XL

L

M

S

Poster ( 2000 buah )

XL

L

M

S

Leaflet ( 10.000 buah )

XL

L

M

S

Tiket

XL

L

M

S

Kaos ( 1000 buah )

XL

L

M

S

ID Card

XL

L

M

S

Commercial break oleh MC

V

V

V

V

Publikasi media pendukung

V

V

V

V

Jingle perusahaan saat break

V

V

V

V

Hak memberikan brosur

V

V

V

V

Pendirian stand

Exclusif

Front gate

Inner area

Outer area

Pemasangan spanduk perusahaan

50

40

30

10

Publikasi on air

V

V

V

V

Biaya

92.000.000

46.000.000

23.000.000

12.000.000

 

Tampilan seperti ini akan lebih mudah untuk dipahami oleh pihak perusahaan, karena sederhana dan juga tidak banyak menghabiskan waktu untuk membolak-balikan halaman.

Paket Sponsor

Ini adalah bagian untuk menampilkan tawaran kerjasama yang bersifat lebih bebas dan biasanya untuk jumlah yang kecil atau dibawah tawaran sponsorship bronze. Ini bisa diajukan untuk perusahaan medioker, dimana ia akan mendapat kontrapertasi sesuai dengan pilihan yang ia ajukan setelah di konversi dengan standar yang kita ajukan. Sebagai contoh.

———paket sponsor———

No

Kontrapertasi

Jumlah kerjasama ( Rupiah )

1

Baligo ( 5 buah ukuran S )

5.000.0000

2

Poster ( 2000 buah ukuran S )

4.000.000

3

Leaflet ( 10.000 buah ukuran S )

4.000.000

4

Kaos ( 1000 buah ukuran S )

3.000.000

5

Pemasangan Spanduk dan umbul-umbul perusahaan ( 10 buah )

2.000.000

6

Pendirian stand

1.000.000

7

ID Card ( ukuran S )

1.000.000

8

Tiket ( ukuran S )

1.000.000

9

Jingle perusahaan

500.000

 

Co-partnership

Ini merupakan ajuan bentuk kerjasama yang bersifat lebih bebas dan sedikit terlepas dari seputar media dan publikasi, bentuk kerjasam tambahan ditampilkan di bagian ini, seperti pengadaan konsumsi panitia, barter promo, pemberian produk perusahaan, kerjasama jasa perusahaan, pemberian bantuan sosial untuk acara baksos, dan lainnya. Di bagian ini pula disampaikan bahwa bentuk kerjasama lainnya dapat dibicarakan lebih lanjut dan panitia sangat senang dapat berdiskusi dengan pihak perusahaan terkait kerjasama lain yang bisa dilakukan.

Penutup

Berisikan sebuah harapan dan keyakinan panitia bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat dan akan berhasil. Serta sebuah ucapan terima kasih kepada pembaca proposal.

Contact person

Berisikan alamat , email , dan nomor telepon yang bisa dihubungi terkait penindaklanjutan proposal yang telah diajukan.Usahakan nomor handphone CP lebih dari satu orang dan dengan provider yang berbeda.

Pengemasan

Dalam mengemas proposal perlu direncanakan dengan baik agar menghasilkan yang terbaik pula. Butuh modal yang cukup besar untuk mengemas proposal ini, tapi yakinlah ini akan pula berdampak pada tingkat keberhasilan pemanfaatan proposal. Hanya ada dua tips yang bisa saya berikan dalam mengemas proposal sponsorship, yakni eye catching dan mudah dibaca. Eye catching yang dimaksud adalah unik, kreatif, dan membuat seseorang tertarik untuk membaca dan memilih proposal Anda diantara tumpukan proposal yang diajukan. Mudah dibaca adalah, komposisi tulisan dan warna membuat seseorang mudah membaca dan nyaman untuk mengamati dan memahami isi proposal Anda. Komposisikan tulisan dan warna sedemikan rupa, tambahkan gambar atau variasi tertentu yang menambah estetika proposal.

Bentuk dari proposal sendir sangat bervarian, saya pernah menemukan beberapa bentuk proposal yang sangat unik, antara lain ;

  1. Dikemas dalam kertas glossy dan tidak lebih dari 8 halaman. Proposal dibuat sedikit lebar agar ukurannya tidak seperti kertas pada umumnya. Warna dibuat dengan biru cerah yang menarik perhatian.
  2. Dikemas dalam sebuah CD yang di programkan dengan software macromedia flashTM. Ini menimbulkan kesan high-tech dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas. Dengan CD anda bisa mengemas isi tampilan lebih advance karena akan ditampilkan di komputer, isi proposal juga bisa lebih banyak. Tambahkan profil lembaga untuk meyakinkan pihak perusahaan.
  3. Gulungan kain seperti pengumuman kerajaan masa lalu atau jurus rahasia kungfu. Sebuah gulungan kain yang diikat dengan pita yang sangat cantik. Isi proposal hanya pada sebuah kain atau kertas daur ulang yang sepanjang 40 – 50 cm saja. ini sangat membuat seseorang tertarik karena tampilan yang tidak biasa, yakni seperti tabung lonjong. Sangat jauh berbeda dari proposal yang pada umumnya.
  4. Proposal berisikan kertas yang tidak dibukukan, beberapa lembar kertas dimasukkan dalam sebuah kotak yang sangat estetis, kertas hanya berukuran A5 dan untuk membacanya seperti bermain kartu, dimana kita akan membacanya dengan mengambil kertas satu persatu.
  5. Proposal sederhana dengan bentuk bulat, kertas dipotong sehingga menjadi lingkaran, dan dikemas dengan baik. Halaman depan dibuat pop up  sehingga mnejadi daya tarik tersendiri bagi proposal tersebut.

Variasi bentuk akan berkembang seiring waktu, semakin banyak seniman yang pandai mengemas desain proposal yang menarik untuk dibaca. Disesuaikan pula dengan budaya yang ada di daerah dan kemampuan dari SDM yang ada. Tetap berpegang pada tips, menarik dan mudah dibaca dalam mengembangan inovasi bentuk proposal.

Sumber : buku ANALISIS INSTAN PROBLEMATIKA DAKWAH KAMPUS

Mungkin sampai saat ini ada yang masih bingung mengenai cara-cara membina staf. Berikut ini adalah beberapa tips dan trik tentang bagaimana membina para staf. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya selama 2 periode berada di departemen SDI KSEI. Bentuk dari tulisan ini adalah dalam bentuk tanya jawab beserta pemberian contoh agar lebih jelas dalam memahaminya. Semoga bermanfaat.^_^.

Q: Mengapa staf saya masih bersikap susah di arahkan, gak menjalankan amanah dengan baik, dll (pokoknya yang masih kurang2.hehehe)?

A: Kemungkinan ada 3 faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu:

  1. faktor dari diri kita sendiri yang kurang baik dalam membina serta memberikan teladan bagi mereka,

  2. faktor dari dalam pribadi staf yang masih kurang dalam segi skill maupun pengetahuan dalam melaksanakan amanahnya, malas karena belum mengetahui esensi serta manfaat dari kegiatan, atau bisa juga karena sifat pribadinya yang malas.

  3. Faktor dari eksternal seperti kesibukan akademik, ada masalah keluarga, double amanah, dll.

Q: Langkah apa saja yang harus kita lakukan apabila salah satu penyebabnya adalah faktor yang pertama ?

A: Kita harus membenahi dulu perilaku serta sikap kita, seperti contohnya kita ingin supaya para staf aktif ikut kegiatan keilmuan KSEI tapi kita sendiri masih malas-malasan ikut Kajian, HEI (Halaqah Ekonomi Islam), dan kegiatan keilmuan lainnya. Salah satu cara memberikan aspek pembelajaran ke para staf adalah dengan memberikan teladan bagi mereka. Jadi, instrokpeksi diri dulu ketika ada staf kita yang “mbandel”, jangan-jangan kita sebagai pemimpin juga masih “mbandel”.

Q: Langkah apa saja yang harus kita lakukan apabila salah satu penyebabnya adalah faktor yang kedua ?

A:

  1. Apabila staf belum mempunyai skill atau pengetahuan untuk menjalankan program maka kita bantu mereka untuk memiliki pengetahuan atau skill yang dibutuhkan. Pertama kali berikan arahan secara umum tentang langkah-langkah dalam melaksanakan program. Kalau masih belum paham, berikan penjelasan sampai detail tentang teknis pelaksanaan. Jika masih belum paham, berikan contoh teknis pelaksanaan tapi berikan sedikit contoh saja (pemberian contoh harus ada batasannya).

Contoh: terkadang ada staf yang masih bingung tentang bagaimana pelaksanan dari jobdesk bagian acara khususnya dalam pembuatan Term of Refference (TOR). Pertama bisa kita berikan gambaran umum tentang isi dari TOR yang berisi latar belakang kegiatan, waktu dan tempat pelaksanan, sub – sub materi yang akan disampaikan pembicara, sasaran kegiatan, dll. Jika masih bingung berikan contoh TOR dari kegiatan yang lain. Apabila masih bingung juga maka temani dia untuk merancang TOR. Mungkin untuk awalan bisa kita yang membantu buat latar belakang kegiatan dan sedikit sub materi. Dalam pembuatan ini libatkan staf untuk ikut aktif memikirkan isi TOR. Selanjutnya biarkan staf yang melanjutkan pembuatan TOR.

Jangan lupa dibantu dengan do’a agar staf dapat menjalankan amanah dengan baik.^_^.

Namun, Jika kita sendiri kurang memiliki kemampuan dalam membantu staf untuk menambah skillnya, maka kita bisa meminta bantuan teman kita yang lain untuk membantu meningkatkan skill para staf.

Contoh: kita meminta staf kita untuk belajar membuat artikel tapi kita sendiri masih kurang kemampuannya dalam membuat artikel. Kita arahkan staf untuk belajar kepada si “A” atau si “B” yang lebih menguasai dalam pembuatan artikel. Tapi ingat juga bahwa kita juga harus aktif belajar meningkatkan kapasitas diri ketika menyadari ada kekurangan dalam diri kita.

  1. Apabila staf belum memahami akan esensi atau tujuan utama dari kegiatan yang di selenggarakan, maka Jabarkan secara mendetail tentang manfaat secara aspek duniawi dan aspek akhirat. Lakukan upaya pemahaman ini secara bertahap agar nantinya staf bisa memahami dengan baik.

  2. Apabila secara pribadi staf memang masih malas, maka selain memberikan teladan, kita juga harus mengenali, memahami, dan mengakrabkan diri dengan para staf agar terbangun suasana kekeluargaan yang erat. Dari rasa kekeluargaan itu, bisa saja membuat staf tidak malas lagi karena mereka merasa senang ketika membantu keluarganya maupun berkumpul dengan keluarganya di KSEI.

Q: Langkah apa saja yang harus kita lakukan apabila salah satu penyebabnya adalah faktor yang ketiga ?

A:

  1. Biasanya faktor ini terjadi karena staf belum mengetahui tentang bagaimana cara membagi waktu antara kegiatan organisasi dengan kegiatannya yang lain. Untuk membantu dalam menejemen waktu maka yang harus di ingat adalah pertama, selalu utamakan kepentingan umum/orang bayak ketimbang kepentingan diri sendiri.

Contoh: kita sudah punya agenda untuk refreshing dengan teman-teman yang lain/pulang kampung karena ingin refreshing , akan tetapi mendadak ada kegiatan organisasi yang harus segera dilaksanakan (syuro evaluasi). Maka yang seharusnya diutamakan adalah kegiatan organisasi karena dalam kegiatan organisasi tersebut menyangkut banyak orang. Jangan sampai karena diri kita menjadi “duri” maupun “penghambat” bagi teman-teman kita dalam kegiatan organisasi karena kita masih mementingkan kesenangan pribadi.

Langkah kedua adalah membagi kegiatan menjadi 3 kategori untuk membantu menentukan prioritas kegiatan. Pembagiannya adalah sebagai berikut (mengadopsi dari ijtihad Dr. Yusuf Qardhawi dalam manajemen waktu):

  1. kegiatan yang penting dan sifatnya mendesak (apabila tidak segera dilakukan maka akan menimbulkan mudharat yang lain).

  2. kegiatan yang penting tapi tidak mendesak atau kegiatan yang tidak penting tapi mendesak,

  3.  kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak.

    Contoh : latihan futsal/ olahraga dengan teman-teman merupakan kegiatan penting untuk menjaga kesehatan tubuh akan tetapi sifatnya belum mendesak. Pulang kampung karena ada anggota keluarga yang sakit merupakan kegiatan penting dan kegiatan mendesak. Maen game adalah kegitan yang tidak penting dan tidak mendesak.

    Contoh: apabila ada kegiatan di KSEI dan organisasi lainnya yang berlangsung secara bersamaan dan staf kita sama-sama sebagai panitia acara tersebut. Solusinya adalah mengikuti separuh kegiatan di KSEI dan separuh lagi kegiatan di organisasi lain. Atau memilih ke kegiatan yang peran nya di dalamnya paling besar, misal sebagai koordinator seksi. Namun, pada saat meninggalkan kegiatan suatu organisasi untuk beralih ke kegiatan yang lain maka amanah yang diemban tidak boleh ditinggalkan begitu saja namun harus ada orang lain yang di amanahkan untuk meneruskan pelaksanaan job desk tersebut.

 Khusus mengenai double amanah coba untuk membimbing mereka agar berlatih bertanggung jawab atas semua amanah yang di emban. Amanah di KSEI dan organisasi lain sama-sama penting untuk dijalankan.

Wallahuallambissawab.

*) Penulis adalah Presiden KSEI MIzan FE Undip 2011, Ismail Saleh