“MEMBANGUN KEMAKMURAN DENGAN EKONOMI ISLAM”

Pada tanggal 15-16 April 2012 Kelompok Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP (KSEI FEB UNDIP) beserta KSEI Jazirah Polines menyelenggarakan kegiatan “Shariah Economy Activities (Sehati) 5 feat Temu Ilmiah Regional Jawa Tengah 2012 dengan tema “Membangun Kemakmuran Dengan Ekonomi Islam”. Acara hari pertama bertempat di Gedung Prof. Soedharto, SH UNDIP Tembalang dengan rangkaian kegiatan yang terdiri dari Seminar Internasional, Talkshow Nasional, Bazar Madani, Lomba Cerdas Cermat SD Tingkat Kota Semarang, dan Olimpiade Ekonomi Islam Tingkat Jawa Tengah. Seminar Internasional mengambil tema “Peluang dan Tantangan Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Krisis Financial Global”. Acara yang diikuti hampir 500 peserta ini, mendatangkan 3 orang pembicara. Ketiga pembicara tersebut adalah Prof. Dr. Abul Rahim Abdul Rahman selaku perwakilan dari Islamic Development Bank yang juga merupakan Dekan Institut Keuangan dan Perbankan Islam Internasional Islamic University Malaysia, Hendri Tandjung, P.hd selaku dosen dari Universitas Ibnu Khaldun, dan Ali Sakti dari Bank Indonesia Pusat. Pemaparan pertama dimulai dari Prof. Dr. Abul Rahim Abdul Rahman. Beliau memaparkan tentang prinsip-prinsip dan pengembangan keuangan islam di tengah krisis keuangan dunia. Pembicara kedua yaitu bapak Ali Sakti memaparkan tentang kondisi Perbankan Syariah di Indonesia saat ini. Sedangkan Pak Hendri Tandjung memaparkan tentang Kapitalisme, Resesi, Depresi, dan Kestabilan Sistem Perbankan Syariah. Berdasarkan pemaparan ketiga pembicara tersebut terlihat bahwa sebenarnya kejadian krisis keuangan global yang selama ini terjadi sudah membuktikan bahwa sistem perbankan syariah lebih stabil ketimbang sistem perbankan konvensional dan dari fakta tersebut industri perbankan syariah mempunyai kesempatan untuk lebih berkembang lagi kedepannya. Namun keberhasilan pengambilan kesempatan tersebut  sangat ditentukan oleh dukungan semua elemen masyarakat baik itu pemerintah, akademisi, praktisi ekonomi islam, ulama, dll.

Rangkaian acara berikutnya adalah Talk Show Nasional yang bertemakan “Membangun Sektor Riil Berbasis Al Quran dan As Sunnah”. Ada dua orang pengusaha sukses yang mengisi acara tersebut yaitu Muhaimin Iqbal (Owner Gerai Dinar) dan Hasan Toha (Owner PT.Toha Putra). Muhaimin Iqbal menjelaskan bahwa mental berdagang rakyat Indonesia sudah dirusak oleh para penjajah dengan diawali adanya sistem kerja paksa. Efeknya sampai saat ini masih kita rasakan yaitu dengan rendahnya semangat berwirausaha rakyat indonesia sehingga Indonesia menjadi negara pengimpor hampir seluruh kebutuhan hidup. Pak Iqbal sendiri sudah berusaha untuk mengembalikan mental wirausaha masyarkat dengan cara menyelenggarakan pelatihan wirausaha yang meliputi manajerial usaha secara islami, pelatihan tentang pertanian, peternakan, dll. Pelatihan tersebut diselenggrakan secara berkala dan dapat diikuti oleh semua kalangan secara gratis. Sedangkan Pak Hasan Toha sendiri melakukan cara yang lain lagi untuk menumbungkembangkan mental wirausaha yaitu dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islam seperti TK, SD, SMP, SMA, dan universitas (UNISSULA). Dalam talkshow tersebut pak hasan memberikan 7 kunci dalam meriah kesuksesan yang juga telah beliau terapkan sampai sekarang. Prinsip tersebut diantaranya adalah shalat berjamaah, mempelajari al quran, shalat tahajud, shalat dhuha, berkumpul dengan orang soleh.

Selama seminar dan talkshow berlangsung, diselenggarakan juga bazar madani dan lomba cerdas cermat SD se kota Semarang. Bazar Madani merupakan bazar yang mengadopsi konsep Bazar Madinah yang sudah didirikan oleh pak Muhaimin Iqbal di kota Depok. Para pedagang tidak dikenai biaya sewa dan wajib bagi hasil dengan panitia yaitu sebesar 10 % dari omset penjualan. Namun sebelum mereka berdagang, pada H-7 panitia mengadakan semacam pelatihan singkat mengenai  bagaimana berbisnis secara islami. Animo masyarakat sendiri untuk mengikuti bazar tersebut cukup besar yang dibuktikan dengan para peserta bazar yang mencapai 50 pedagang dan perputaran uang yang terjadi selama bazar 1 hari tersebut hampir mencapai 2 juta rupiah.

Menjelang penutupan talkshow, ada launching jurnal ekonomi islam yang dilakukan oleh Ismail Saleh selaku Manajer Internal FOSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam) Jateng. Jurnal yang dilaunching adalah Jurnal Ekonomi Islam Edisi FoSSEI Ragional Jawa Tengah dan Jurnal Al Amwal yang diterbitkan oleh KSEI FEB UNDIP. Jurnal –jurnal tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata FoSSEI Jateng dan KSEI FEB UNDIP dalam pengembangan khasanah keilmuan ekonomi islam di Indonesia sekaligus sebagai sarana publikasi karya-karya ilmiah ekonomi islam agar dapat di ketahui dan membawa manfaat bagi banyak orang.

Pada malam harinya tepatnya pukul 20.00 diselenggarakan Olimpiade Ekonomi  Islam tahap pertama. Lomba tersebut di ikuti oleh 12 KSEI se Jateng seperti  FoSEI UNSOED, KEI UNS, FORSHEI IAIN Semarang, UMS, STAIN Pekalongan, KSEI UNNES, dll. Untuk olimpiade tahap kedua dan ketiga di adakan pada hari kedua yang bertempat di Hall Pertamina FEB UNDIP. Selain olimpiade, ada juga presentasi karya tulis ekonomi islam dari lima finalis LKTEI (Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam) Temilreg Jateng 2012. Setelah melalui persaingan yang sangat sengit maka didapatkanlah pemenang dari lomba-lomba tersebut. Lomba Olimpiade Ekonomi Islam dimenangkan oleh KEI UNS (Juara 1), IMES (Juara 2), dan FoSEI UNSOED (juara 3). Sedangkan untuk LKTEI dimenangkan oleh FoRSEHI IAIN Walisongo Semararang (Juara 1), FoSEI UNSOED (Juara 2), dan UNNES (Juara 3). FoSEI UNSOED sendiri juga terpilih kembali untuk mendapatkan piala bergilir FoSSEI untuk ketiga kalinya setelah secara akumulasi mendapatkan juara yang paling banyak dalam Temilreg Jateng tahun ini.

(Ismail Saleh- Manajer Internal FoSSEI Regional Jateng 2011-2012)

CP: Ismail: 08562685006